Rabu, 30 Mei 2012

Pemeriksaan BOD


PEMERIKSAAN BOD (Biological Oxygen Demand)
A. Hari / Tanggal         ; Selasa dan Jum’at , 3 dan 6 , Januari 2012
B.  Materi Praktik         ; Pemeriksaan BOD (Biological oxygen Demand)
C.  Tujuan                     ; Untuk mengetahui kadar BOD pada sampel air yang diperiksa.
D. Dasar Teori
     Kebutuhan Oksigen Biologi (BOD) didefinisikan sebagai banyaknya oksigen yang di perlukan oleh organisme pada saat pemecahan bahan organi atau penguraian/mengoksidasikan hamper semua zat organic yang tersuspensi dalam air. Pemeriksaan BOD dipelukan untuk menentukan beban pencemaran akibat air buangan penduduk atau industry, dan untuk mendesain system-sistem pengolahan biologis bagi air yang tercemartersebut.
     Pada kondisi aerobik, pemecahan bahan organic diartikan bahwa bahan orgaik ini digunakan sebagai bahan makanan dan energynya diperoleh dari proses oksidasi (PESCOD,1973).Dan proses oksidasi tersebut dapat mengakibatkan kematian ikan-ikan dalam air dan keadaan menjadi aerobic dan dapat menimbulkan bau busuk dalam air.
     Pemeriksaan BOD didasarkan atas reaksi oksidasi zat organik dengan oksigen didalam air dan proses tersebut berlangsung karena adanya bakteri aerob.Dan hasil oksidasi itu sendiri adalah akan terbentuknya krbonhidrat dalam air, dan reaksi oksidasi.
     Selain digunakan untuk menentukan beban  pencemaran akibat air buangan, pemeriksaan BOD juga dapat digunakan sebagai pemeriksaan beban pencemaran zat organik. 
E.  Alat dan Bahan
1.      Alat
a.       Botol Oksigen
b.      Pipet Ukur
c.       Pipet Tetes
d.      Gelas Ukur 500 ml
e.       Labu Erlenmeyer 500 ml
f.       Corong kaca
g.      Buret Basa
h.      Inkubator BOD
i.        Gelas Kimia
j.        Statif

2.      Bahan
a.       Larutan MnSO4 40 %
b.      Pereaksi Oksigen (Iodide alkali)
c.       H2SO4  pekat
d.      Larutan Na2S2O3 0,025 N
e.       Indicator amylum
f.       Sampel air limbah/leachete
g.      Air pengencer
h.      Aquades
i.        CaCl2 2,25%
j.        MgSO4
k.      FeCl3
l.        Buffer phospat

F.   Cara Kerja
1.      Pemeriksaan DO Segera dari sampel
a.       Mengukur volumebbotol O2 dengan cara memenuhi botol O2 denga air dan tutup botol O2 biarkan sampai air tumpah saat ditutup. Kemudian tuang air tersebut kedalam gelas ukur.Catat volume botol tersebut.
b.      Isi botol O2 dengan sampel sampai penuh lewat dinding botol supaya tidak terjadi aerasi.
c.       Tambahkan 2 ml reagen Oksigen dan 2 ml MnSO4 40%.Tutup botol O2 kemudian gojok sampai merata.setelah digojok biarkan beberapa saat sampai larutan mengendap.apabila timbul endapan putih maka O2 tidak ada dan pemeriksaan tidak dilanjutkan.Tetapi apabila timbul endapan kuning coklat berarti ada O2 dan pemeriksaan dilanjutkan.
d.      Kemudian tambahkan 2 ml H2SO4 pekat dan gojok sampai endapan larut.
e.       Ambil larutan sebanyak 200 ml 9tuangkan ke dalam gelas ukur). Larutkan dalam gelas ukur kemudian dituang ke dalam labu Erlenmeyer dan ditambah X ml (X merupakn koreksi sampel yang tumpah karena penambahan)
f.       Perhitungan X ml = 200 x  v. Botol Oksigen                              
                                          v.Botol Oksigen – 4

g.      Dititrasi dengan larutan Na2S2O3 0,025 N sampainterjadi perubahan warna menjadi kuning muda.Tambahkan 1 ml indicator amylum sehingga larutan berubah warna menjadi biru  tua. Lanjutkan titrasi sampai warna biru tepat hilang.
h.      Catat volume titrasi
2.      Berdasarkan hasil pemeriksaan DO,dilakukan pengenceran dengan tingkat pengenceran 5 kali sesuai dengan table berikut;
Kadar DO Segera
Tingkat Pengenceran
Lebih dari 8,0
6,0 – 8,0
5,0 – 6,0
3,0 – 5,0
1,0 – 3,0
0,1 – 0,3
0,0 – 0,1
Tanpa pengenceran
2 – 5 kali
5 – 10 kali
10 – 15 kali
15 – 20 kali
20 – 25 kali
25, 30, 50 – 100 kali


a.       Mengencerkan air sempel dengan pengencer yang dibuat dari campuran 1 L aquades ditambah 1 ml CaCl2 2,25% ditambah 1 ml MgSO4 ditambahkan 1ml Buffer Phospat dan diaerasi selama 30 menit.
b.      Menentukan jumlah sampel yang diambil, misalnya jika pengenceran dilakukan 5 kali maka jumlah sampel yang yharus diambil 1/5 x 700 ml = 140 ml
c.       Memasukkan sampel sebanyak 140 ml dan ditambahkan air pengencer ke dalam gelas ukur sampai volume 700 ml.
3.      Pemeriksaan Air Campuran (AC)
a.       Membagi air campuran tersebut ke dalam 2 botol O2
b.      Memberi label AC1 dan AC2 pada masing-masing botol.
c.       Menentukan DO segera pada label AC1 seperti pemeriksaan DO segera
d.      Mengeramkan atau menginkubasi botol berlabel AC2 selama 5 hari dalam suhu 20oC kedalam incubator.
e.       Setelah 5 hari, menentukan nilai DO pada botol berlabel AC2 yang sudah di inkubasi
f.       Menentukan DO segera dan DO5.20 dari air pengencer
g.      Catat dalam table pengamatan
4.      Pemeriksaan Air Pengencer (AP)
a.       Membagi air penegencer tersebut ke dalam 2 botol O2
b.      Memberi label AP1 dan AP2 pada masing-masing botol
c.       Menentukan DO segera pada label AP1 seperti pemeriksaan DO segera
d.      Mengeramkan atau menginkubasi boto berlabel AP2 selama  5 hari dalam suhu 20oC kedalam inkubasi.
e.       Setelah 5 hari, menentukan nilai DO pada berlabel AP2 yang sudah diinkubasi.
f.       Menetukan DO segera dan DO5.20 dari air pengencer.
g.      Catat dalam table pengamatan.
G. Data dan Penghitungan
a.       Mengukur Volume
*Botol 270
            X ml    = 200            270
                                         270 – 4
                       
                        = 200 x           270
                                              266       
                       
                        = 200 x ( 1,015 – 1)
                       
                        = 3 ml
*Botol 350
            X ml    = 200 x         350
                                                       350 – 4
                                    = 200 x         350
                                                       346
                                    = 200 x (1,012 – 1)
                                    = 200 x 0,012
                                    = 2,4 ml
*Botol 295
              X ml    = 200 x   295
                                          295 – 4
                         
                          = 200 x    295
                                          291

                          = 200 x ( 1,014 – 1)
                          = 200 x 0,014
                          = 2,8 ml

*Botol 280
              X ml    = 200 x   280
                                          280 – 4


 
                          = 200 x    280
                                          276

                          = 200 x ( 1,014 – 1)
                          = 200 x 0,014
                          = 2,8 ml

No
V.Awal (ml)
V.Akhir (ml)
V.Titrasi (ml)
1
0
8,9
8,9

Kadar DO = 1000/200 x ml.Titrasi x 0,025 N x F Na2S2O3 x8
               = 1000/200 x 8,9 x 0,025 x 1 x 8
               = 5 x 8,9 x 0,025 x 1 x 8
               = 8,9 mg/L



Pengenceran
Anggap DO = 6,0 – 8,0
Pengenceran  = 5 kali
                     = 1/5 x 700
                     = 140 ml
Aquades       = 560 ml       mencapur di gelas ukur (1000 ml)
Sampel         = 140 ml
 APeram          = 350 ml
AP2                   = 295 ml (200 + 2,8 ml)
ACeram           = 270 ml
AC2              = 280 ml (200 + 2,8 ml)
Setelah Pengenceran
No
V.awal (ml)
V.akhir (ml)
V.titrasi (ml)
Keterangan
1
9
16,6
7,6
AC
2
17
25,4
8,4
AP

Kadar DO = 1000/200 x 7,6 ml x 0,025 x 1 x 8
               = 5 x 7,6 x 0,025 x 1 x 8
               = 7,6 mg/L
Kadar DOAP  = 1000/200 x 8,4 x 0,025 x 1 x 8
                    = 5 x 8,4 x 0,025 x 1 x 8
                    = 8,4 mg/L
@ DO Rata-rata air pengencer
Data Praktikum
1)      Kadar DO air sampel
= 1000/200 x 8,9ml x 0,025 x 1 x 8
= 5 x 1,9 x 0,025 x 1 x 8
= 8,9 mg/L
No
V.awal (ml)
V.akhir (ml)
V.titrasi (ml)
1
0
8,9
8,9
2)      Kadar DOAC
= 1000/200  x 7,8 ml x 0,025 x 1 x 8
= 5 x 7,6 x 0,025 x 1 x 8
= 7,6 mg/L
No
V.awal (ml)
V.akhir (ml)
V.titrasi(ml)
1
9
16,6
7,6

3)      Kadar DOAP
= 1000/200 x 8,4 ml x 0,025 x 1 x 8
= 5 x 8,4 ml x 0,025 x 1 x 8
= 8,4 mg/L
No
V awal (ml)
V.akhir (ml)
V.titrasi (ml)
1
17
25,4
8,4

4)      Kadar DOAC eram
= 1000/200 x 0 ml x 0,025 x 1 x 8
= 5 x 0 ml x 0,025 x 1 x 8
= 0 mg/L
No
V.awal (ml)
V.akhir (ml)
V.titrasi (ml)
1
0
0
0

5)      Kadar DOAC eram
= 1000/200 x 8,7 ml x 0,025 x 1 x 8
= 5 x 8,7 ml x 0,025 x 1 x 8
= 8,7 mg/L
No
V.awal (ml)
V.akhir (ml)
V.titrasi (ml)
1
8
16,7
8,7

1.BODAC  = (DOsegera AC – DO5.20 AC)
        = 7,6 – 0
        = 7,6 mg/L
2.BODAP = (DOsegera AP – DO5.20 AP)
        = 8,4 – 8,7
        = - 0,3 mg/L

3.BODsampel = (BODAC BODAP) x P
            = 7,6 – (-0,3) x P
            = 7,9 x Penencer
            = 7,9 x 5 mg/L
            = 39,5 mg/L
  
H. Pembahasan
     Berdasarkan hasil percobaan didapatkan DO segera dari AC 7,6  mg/L  dan DO5.20 dari AC adalah  0 mg/L.Hail dari DO segera AP diperoleh    8,4 mg/L  dan DO5.20 dari AP diperoleh 8,7 mg/L (melebihi DOsegera AP karena pada saat titrasi DO5.20 AP mengalami kelebihan sehingga hasil yang didapat tidak sesuai atau berlebihan) dan dihasilkan DO5.20 minus) .Dan berdasarkan perhitungan maka diperoleh BOD AC 7,6 mg/L, BOD AP – 0,3 mg/L.Hasil dari BOD AP dan AC diperoleh  dari DOsegera – DO5.20 . BODsempel diperoleh dari BOD AC dikurangi BOD AP dikalikan dengan Pengencer (P)..  
I.    Kesimpulan
     Dari pemeriksaan BOD terhadap sampel yang telah dilakukan didapat hasil bahwa BOD sampel 39,5 mg/L.




    

Tidak ada komentar:

Posting Komentar